Kegiatan diskusi kerjasama ini membahas mengenai permasalahan makro daerah panas bumi yang bisa digunakan untuk pengeringan biji kopi, minggu pertama akan dilaksanakan pembahasan organisasi dan minggu kedua penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU). Dosen memberikan insight usulan kepada Pemerintah Kabupaten Kepahiang, mulai dari dosen Teknik Geologi, Teknik Biomedis, dan Teknik Industri Pertanian. Teknologi Industri Pertanian memberikan informasi seperti kondisi permasalahan pertanian di Kabupaten Kepahiang, harapan ada komoditas lain untuk menerjunkan mahasiswa Itera.
Kabupaten Kepahiang memiliki tujuan untuk menghidupkan destinasi wisata yang akan berkembang ke depan karena didukung oleh sumber daya alam setempat. Setelah kerjasama telah dilaksanakan, akan ada kajian lebih lanjut bekerja sama dengan dinas terkait. Pelaku UMKM pada umumnya didominasi oleh pertanian, kebanyakan di sektor kopi. Harapannya setelah kerjasama ini juga dapat mendorong pelaku UMKM untuk lebih berkembang dan berinovasi memberdayakan hasil sumber daya alam di Kabupaten Kepahiang. Kepala Dinas Pertanian di Kabupaten Kepahiang mengatakan bahwa Kabupaten Kepahiang memiliki potensi alam berupa 300-1200m di atas permukaan laut dan terdapat 2.050 hektar lebih kebun kopi. Terkait kopi, di Kabupaten Kepahiang 70% adalah kopi tua yang sudah diupayakan untuk replanting. Kabupaten Kepahiang tidak hanya memiliki sumber daya pertanian kopi tapi hasil dari sektor pangan lainnya. Ancaman bencana pangan, jika tidak serius ditangani bisa terjadi ancaman produksi di mana hampir 4 juta ton tidak berhasil diimpor, maka penduduk akan kelaparan. Harapan dari kerjasama ini agar adanya perubahan dan peningkatan teknologi produksi yang berfokus pada hilir teknologi sehingga nilai ekonomis akan ditingkatkan.
Tim Liputan:
Penulis: Fanesa Abrar Abiyu (Teknik Industri – Magang Humas FTI)
Fotografer: Tessa Dearni Lasmarito Sibarani (Rekayasa Kehutanan – Magang Humas FTI)
