Lampung Selatan, 12 Agustus 2025 – Tim PPK Ormawa Himpunan Mahasiswa Teknologi Pangan (HIMATEPA) Institut Teknologi Sumatera (Itera) melakukan kegiatan pembukaan sekaligus sosialisasi sekolah perempuan untuk KWT (Kelompok Wanita Tani) melalui inovasi Mi Mocaf di Balai Desa Sriwedari, Pesawaran. Tim PPK Ormawa HIMATEPA berhasil lolos pendanaan program PPK Ormawa 2025 dengan judul proposal “Sinergi Inovasi dan Pemberdayaan KWT di Desa Sriwedari Lampung Melalui Produksi Mi Mocaf untuk Mewujudkan One product One Village” yang diketuai oleh Siti Nurqaidah, mahasiswa Teknologi Pangan Angkatan 2023 dan dibimbing oleh Zada Agna Talitha, S.T.P., M.Si. Kegiatan ini diikuti oleh sejumlah perwakilan aparat desa, dosen pembimbing, perwakilan Himpunan, mahasiswa pelaksana PPK Ormawa, serta Kelompok Wanita Tani (KWT) berjumlah 40 orang yang sangat antusias mengikuti sosialisasi program pemberdayaan tersebut.
Program Sekolah Perempuan PPK Ormawa HIMATEPA Itera bertujuan untuk meningkatkan kapasitas perempuan desa, terutama anggota KWT, dari yang semula hanya bertani secara tradisional menjadi pelaku usaha mandiri berbasis potensi lokal. Salah satu fokus utama program ini adalah pengembangan produk mi yang dikombinasikan dengan Mocaf (Modified Cassava Flour), sebagai bentuk diversifikasi pangan lokal berbahan dasar singkong. Mocaf merupakan olahan singkong berupa tepung yang sudah difermentasi sehingga memiliki karakteristik seperti terigu. Mi akan dibuat dengan kombinasi tepung terigu dan mocaf, sehingga menjadi produk pangan rendah gluten dibandingkan dengan mi komersial yang beredar. Hal yang melatarbelakangi program ini adalah tingginya produksi singkong di Desa Sriwedari. Namun, selama ini singkong dijual langsung kepada tengkulak dengan harga yang fluktuatif dan cenderung rendah. Oleh karena itu, tim PPK Ormawa akan membekali ibu-ibu KWT dengan pengetahuan untuk mengolah singkong menjadi produk bernilai jual tinggi, seperti mi mocaf.
“Saya sangat mengapresiasi kegiatan dari mahasiswa Itera, dan mengucapkan terima kasih kepada mahasiswa karena sudah mau berbagi ilmu kepada ibu-ibu di desa kami. Harapannya nanti desa kami dapat memiliki produk unggulan yang dapat membantu meningkatkan tingkat perekonomian di desa” ujar bu Uni Ratna Ningrum, selaku Kaur Kasi Desa Sriwedari sebagai perwakilan Kepala Desa.
Program ini tidak hanya berfokus pada proses produksi Mi Mocaf saja, KWT akan dibekali dengan berbagai materi penting yang menunjang produk hingga siap jual. Para anggota KWT akan dibagi menjadi beberapa kelompok dan mengikuti kurikulum yang mencakup pembelajaran mengenai sanitasi dan keamanan pangan, teknik pengemasan pangan, proses produksi mi mocaf, legalitas usaha, regulasi halal, serta pemasaran digital. Seluruh pembelajaran akan melibatkan pemateri dari internal dan bekerjasama dengan pemateri dari eksternal tim yang sudah ahli dibidangnya. Setiap materi memiliki luaran yang diharapkan dapat membantu ibu-ibu KWT mendirikan usaha mandiri, dari hulu hingga hilir. Melalui pendekatan partisipatif dan pelatihan langsung, peserta diharapkan mampu mengembangkan usaha rumah tangga yang berdaya saing dan berkelanjutan.
Kontributor: Program Studi Teknologi Pangan FTI Itera














