Lampung Selatan, 2 September 2025 – Tim PPK Ormawa Himpunan Mahasiswa Teknologi Pangan (HIMATEPA) Institut Teknologi Sumatera (Itera) melaksanakan kegiatan program pembelajaran produksi MOCAF (Modified Cassava Flour) dan Mi MOCAF melalui pemberdayaan Kelompok Wanita Tani (KWT) Desa Sriwedari, Pesawaran. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, yaitu pada tanggal 30–31 Agustus 2025
Dalam kegiatan ini, para ibu anggota KWT dikenalkan lebih jauh mengenai MOCAF (Modified Cassava Flour), mulai dari pengenalan konsep dasar hingga praktik langsung pembuatan tepung berbahan baku singkong tersebut. Selain itu, ibu-ibu juga mendapatkan pelatihan lanjutan berupa cara mengolah mocaf menjadi produk bernilai tambah, yaitu Mi MOCAF. Pelatihan pembuatan MOCAF diberikan karena desa memiliki potensi singkong yang melimpah namun belum dimanfaatkan secara optimal. Singkong diolah menjadi MOCAF agar memiliki nilai tambah, sekaligus dijadikan Mi MOCAF karena Mi merupakan pangan yang digemari masyarakat Indonesia, sehingga berpeluang besar untuk dikembangkan sebagai produk unggulan desa.
Pembelajaran ini diisi langsung oleh Ibu Rini Septiyani, S.T.P., M.Si dari SMK SMTI Bandar Lampung yang merupakan Guru pengajar pengolahan Cassava. Kehadiran narasumber eksternal ini memberikan wawasan praktis sekaligus pengalaman baru bagi ibu-ibu KWT dalam memahami standar produksi pangan yang baik dan benar.
Proses pembuatan MOCAF dimulai dengan pengupasan singkong untuk memisahkan kulit yang tidak digunakan. Setelah itu, singkong diiris tipis menjadi chips agar mudah melalui tahapan selanjutnya. Chips yang sudah dipotong kemudian dicuci bersih dan direndam dalam larutan garam, lalu dilakukan fermentasi selama 48 jam guna menghasilkan tepung dengan kualitas lebih baik. Usai fermentasi, chips kembali dicuci untuk menghilangkan sisa larutan, kemudian dijemur hingga kering sempurna. Tahap terakhir adalah penepungan, yaitu menggiling chips kering menjadi tepung halus yang disebut MOCAF. Setelah menjadi mocaf, dilanjutkan dengan pembuatan Mi. Prosedur pembuatan mi MOCAF dimulai dengan mencampurkan semua bahan kering, yaitu MOCAF, tepung terigu, garam, dan CMC hingga merata. Setelah itu, adonan ditambahkan air dan telur, lalu diuleni sampai kalis. Adonan yang sudah siap kemudian digilas menggunakan noodle maker dan dicetak menjadi bentuk mi. Selanjutnya, mi yang sudah terbentuk dikukus hingga matang, lalu tahap akhir adalah digoreng hingga menghasilkan mi kering.
Selain mengajarkan pembuatan MOCAF dan mi MOCAF, tim PPK Ormawa juga menyajikan produk olahan berupa bolu pisang dan bolu tape berbahan dasar MOCAF. Penyajian produk ini bertujuan untuk memberikan gambaran nyata kepada ibu-ibu bahwa MOCAF dapat digunakan sebagai pengganti tepung terigu dalam berbagai jenis pangan, termasuk kue. Dengan adanya contoh olahan tersebut, diharapkan ibu-ibu semakin termotivasi untuk memanfaatkan MOCAF sebagai alternatif bahan baku yang sehat, ekonomis, dan bernilai jual tinggi.
Pada kegiatan ini juga dilaksanakan pretest dan posttest sebagai upaya untuk mengukur tingkat pemahaman peserta. Pretest diberikan sebelum sesi pengajaran dimulai untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan awal ibu-ibu mengenai pembuatan MOCAF dan Mi MOCAF. Setelah kegiatan berakhir, ibu-ibu kembali diberikan posttest guna melihat peningkatan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh.
Melalui program ini, diharapkan KWT Desa Sriwedari mampu meningkatkan keterampilan dalam mengolah potensi lokal singkong menjadi produk pangan alternatif yang sehat, bergizi, dan memiliki daya jual. Dengan demikian, kegiatan ini tidak hanya meningkatkan pengetahuan teknis, tetapi juga membuka peluang usaha baru yang berkelanjutan bagi perempuan desa.
Kontributor: Tim PPK Ormawa HIMATEPA 2025












