Bahas tentang Rehabilitasi Hutan dan Lahan, BPDAS Lampung dan Deputi Staf Kepresidenan kunjungi FTI Itera

Lampung Selatan, 04 Juli 2024  — Pihak Rehabilitasi Hutan dan Lahan, Badan Pengelola Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Lampung dan Deputi Staf Kepresidenan datang ke Itera untuk menjalin kerjasama. Maksud tujuan kunjungan ini adalah untuk membahas kekhawatiran ledakan panen Alpukat di Lampung yang dapat mencapai 40rb ton pada bulan September mendatang.

Pak Ashadi dari RHL BPDAS menyampaikan, lampung timur telah melakukan penanaman alpukat yang produksi nya cukup bagus sehingga bisa panen hingga 8000 ton. Kemudian karena dinilai panennya bagus oleh tetangga-tetangga maka masyarakat lainnya berbondong-bondong ikut melakukan penanaman alpukat. Sehingga kekhawatirannya terjadi ledakan panen sebanyak 40 ribu ton pada bulan September mendatang. Hal ini dikhawatirkan tidak bisa terserap oleh pasar. Akibatnya tidak hanya permasalahan mengenai pangan, namun juga bisa melebar ke permasalahan lingkungan dan lainnya.

Pak Agung (Deputi Staf Kepresidenan) mengatakan, dari riset yang sudah saya lakukan kulit ari bijinya di luar negeri bisa dibuat untuk obat kanker untuk industri farmasi. Dagingnya bisa dibuat powder, oil, dan lain-lain. Untuk minyak alpukat sendiri demandnya cukup tinggi di luar negeri, 250 mL minyak alpukat dihargai sekitar 300 ribu tetapi kendala nya untuk pasar luar negeri biasanya diminta untuk tidak adanya sisa pestisida (penanaman secara organik). Kami kesini meminta bantuan untuk mengecek kandungan alpukat siger ini dan data berapa banyak alpukat siger yang dibutuhkan untuk menghasilkan minyak sebanyak 1 liter, kami ingin tahu apakah memungkinkan industri nya. Agar tidak terjadi kerugian adanya alpukat yang terbuang. Kerjasama ini diharapkan Itera melalui Program Studi di Fakultas Teknologi Industri membantu mengenai riset dan peluang pengembangan terkait produk-produk turunan dari buah  Alpukat yang diminati dan industri apa yang memungkinkan.

Menanggapi kekhawatiran tersebut, beberapa Program Studi Fakultas Teknologi Industri yang terkait dalam project ini siap untuk bekerja sama dan menghasilkan produk prototype dalam waktu satu bulan dan pihak alpukat siger juga siap untuk mendukung terkait bahan bakunya.

Pak Agung mengatakan, Kerjasama keberlanjutannya nanti inginnya di lab industrinya nanti bisa dari alumni sini dan bisa dilanjutkan inovasi-inovasi lainnya. Bisa jadi bila ada inovasi produk yang kami tertarik akan kami beli hak patennya. 

Dalam sesi diskusi, Dekan FTI, Hadi Teguh Yudistira, S.T., Ph.D. dan Para Koordinator Program Studi di FTI menyampaikan antusiasme mereka dalam menjalin kerja sama dengan alpukat siger. Harapannya, diskusi ini dapat membuka jalan bagi kolaborasi riset yang lebih intensif dan produktif antara ITERA dan alpukat siger dalam berkontribusi menyelesaikan permasalahan yang ada di Lampung.

WhatsApp Image 2024-07-05 at 14.59.57.jpeg
WhatsApp Image 2024-07-04 at 14.50.55 (1).jpeg
WhatsApp Image 2024-07-05 at 15.00.46.jpeg
WhatsApp Image 2024-07-04 at 14.50.55 (2).jpeg
PlayPause
WhatsApp Image 2024-07-05 at 14.59.57.jpeg
WhatsApp Image 2024-07-04 at 14.50.55 (1).jpeg
WhatsApp Image 2024-07-05 at 15.00.46.jpeg
WhatsApp Image 2024-07-04 at 14.50.55 (2).jpeg
previous arrow
next arrow
Scroll to Top